- Dipublikasikan oleh BMKG DI Yogyakarta,
- 28 Agustus 2024
Yogyakarta, 28 Agustus 2024 – Sebagai respons cepat terhadap gempa bumi berkekuatan 5,8 yang mengguncang Kabupaten Gunungkidul pada 26 Agustus 2024, Stasiun Geofisika Sleman mengirimkan tim survei untuk melakukan pengukuran mikrotremor dan pengamatan makroseismik di berbagai lokasi terdampak, Selasa (27/08).
Tim survei Stasiun Geofisika Sleman melibatkan sejumlah pihak terkait, termasuk Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Bantul, BPBD Kabupaten Gunungkidul, serta aparat pemerintah setempat, seperti kalurahan, Babinsa, dan Babinkamtibmas. Kegiatan survei ini dilakukan untuk menilai dampak gempa dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan yang terjadi.
Berdasarkan hasil survei, ditemukan bahwa sebagian besar kerusakan bangunan di wilayah terdampak diduga disebabkan oleh kondisi geologi setempat, khususnya tebalnya lapisan sedimen yang ada, serta kualitas bangunan yang tidak memenuhi standar konstruksi tahan gempa. Kerusakan ini mencakup retak hingga robohnya sejumlah bangunan di beberapa titik.
BMKG Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan standar konstruksi bangunan tahan gempa dalam mendirikan bangunan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana. BMKG juga menegaskan pentingnya pemantauan informasi gempa bumi melalui kanal resmi BMKG guna mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.